Persenjataan bagi masyarakat suku baduy
merupakan keharusan, karena suku ini suka sekali berkelana dari satu pulau ke
pulau lain, dari satu hutan ke hutan yang lain, sehingga dalam sebuah
perjalanan tak akan mungkin pemuda baduy tidak mengikut sertakan. Suku baduy
hingga kini masih menjaga berbagai elemen adat seperti halnya Bedog.
Ada dua kampung di Baduy Luar yang
terkenal pembuatan perkakas tajam, yaitu kampung Batu Beulah dan Cisadane.
Kedua kampung ini letaknya tidak berjauhan, dan berada di sebelah Selatan Baduy
(Kanekes).
Tukang membuat perkakas tajam ini dinamakan Panday Beusi.
Yang dibuatnya antara lain Bedog, Kujang, dan Baliung.
Kampung yang sangat populer bedognya yaitu dari panday beusi Batu Beulah dan
Cisadane. Sejak dahulu kedua kampung yang berdekatan ini sudah terkenal buatan
bedognya yang sangat hebat (karena kekuatan, ketajaman, dan pamornya). Bahkan
tersebutlah nama seorang panday beusi Daenci (sekarang sudah meninggal
dunia) yang terkenal karena kesaktian dan kekuatan bedogknya. Kepopuleran Batu
Beulah hingga kini tidak bisa dilepaskan dari nama Daenci. Anak dan cucu Daenci
merupakan generasi penerus pembuat bedog Daenci.
Bedog menjadi atribut
sehari-hari lelaki Baduy. Ada dua macam Bedog yang dibuat dan digunakan oleh
orang Baduy, yaitu bedog polos dan bedog pamor. Bedog polos
dibuat dengan proses yang biasa, menggunakan besi baja bekas per pegas
kendaraan bermotor yang ditempa berulang-ulang. Bedog ini digunakan oleh orang
Baduy untuk menebang pohon, mengambil bambu, dan keperluan lainnya. Bedog Baduy
yang telah diyakini kekuatannya yaitu bedog yang berpamor. Bedog pamor memiliki
urat-urat atau motif gambar yang menyerupai urat kayu dari
pangkal hingga ujung bedog pada kedua permukaannya. Proses pembuatannya lebih
lama dan memerlukan pencampuran besi dan baja yang khusus. Kekuatan dan
ketajaman bedog pamor melebihi bedog polos biasa, di samping memiliki kharisma
tersendiri bagi yang menyandangnya.
Bedog buatan
orang Baduy-Dalam berbeda dengan buatan orang Baduy-Luar. Secara jelas
perbedaannya terletak pada sarangka dan perah-nya, baik yang berpamor maupun
tidak. Bedog terbuat dari bahan baja dan besi bekas dari per pegas kendaraan
bermotor. Pembuatannya dengan cara menempa besi baja tersebut hingga pipih dan
tajam dengan pemanasan api arang.
Rekahias bedog diterakan pada bagian sarangka
(wadah) dan perah (pegangan). Motif hiasnya berupa garis-garis yang
geometris mengikuti alur dan arah sarangka dan perah tersebut, dengan
menggunakan alat pisau pangot, atau pisau raut dan gergaji kecil.
Bahan untuk membuat sarangka ialah kayu
Reunghas, dan perahnya dari bahan kayu duren atau kayu jenis lain
yang lebih keras. Pengikat atau penguat sarangka digunakan bahan tanduk sapi
atau kerbau yang telah diraut terlebih dahulu. Tanduk sapi atau kerbau
kadang-kadang digunakan pula untuk perah bedog (berdasarkan pesanan).
(sumber:http://zipoer7.wordpress.com/2011/05/08/bedog-dan-baliung-senjata-baduy/)
0 komentar:
Posting Komentar