Senin, 24 Februari 2014

Posted by Unknown On 03.50


Persenjataan bagi masyarakat suku baduy merupakan keharusan, karena suku ini suka sekali berkelana dari satu pulau ke pulau lain, dari satu hutan ke hutan yang lain, sehingga dalam sebuah perjalanan tak akan mungkin pemuda baduy tidak mengikut sertakan. Suku baduy hingga kini masih menjaga berbagai elemen adat seperti halnya Bedog.
Ada dua kampung di Baduy Luar yang terkenal pembuatan perkakas tajam, yaitu kampung Batu Beulah dan Cisadane. Kedua kampung ini letaknya tidak berjauhan, dan berada di sebelah Selatan Baduy (Kanekes).
Tukang membuat perkakas tajam ini dinamakan Panday Beusi. Yang dibuatnya antara lain Bedog, Kujang, dan Baliung. Kampung yang sangat populer bedognya yaitu dari panday beusi Batu Beulah dan Cisadane. Sejak dahulu kedua kampung yang berdekatan ini sudah terkenal buatan bedognya yang sangat hebat (karena kekuatan, ketajaman, dan pamornya). Bahkan tersebutlah nama seorang panday beusi Daenci (sekarang sudah meninggal dunia) yang terkenal karena kesaktian dan kekuatan bedogknya. Kepopuleran Batu Beulah hingga kini tidak bisa dilepaskan dari nama Daenci. Anak dan cucu Daenci merupakan generasi penerus pembuat bedog Daenci.
Bedog menjadi atribut sehari-hari lelaki Baduy. Ada dua macam Bedog yang dibuat dan digunakan oleh orang Baduy, yaitu bedog polos dan bedog pamor. Bedog polos dibuat dengan proses yang biasa, menggunakan besi baja bekas per pegas kendaraan bermotor yang ditempa berulang-ulang. Bedog ini digunakan oleh orang Baduy untuk menebang pohon, mengambil bambu, dan keperluan lainnya. Bedog Baduy yang telah diyakini kekuatannya yaitu bedog yang berpamor. Bedog pamor memiliki urat-urat atau motif gambar yang menyerupai urat kayu dari pangkal hingga ujung bedog pada kedua permukaannya. Proses pembuatannya lebih lama dan memerlukan pencampuran besi dan baja yang khusus. Kekuatan dan ketajaman bedog pamor melebihi bedog polos biasa, di samping memiliki kharisma tersendiri bagi yang menyandangnya.
Bedog buatan orang Baduy-Dalam berbeda dengan buatan orang Baduy-Luar. Secara jelas perbedaannya terletak pada sarangka dan perah-nya, baik yang berpamor maupun tidak. Bedog terbuat dari bahan baja dan besi bekas dari per pegas kendaraan bermotor. Pembuatannya dengan cara menempa besi baja tersebut hingga pipih dan tajam dengan pemanasan api arang.
Rekahias bedog diterakan pada bagian sarangka (wadah) dan perah (pegangan). Motif hiasnya berupa garis-garis yang geometris mengikuti alur dan arah sarangka dan perah tersebut, dengan menggunakan alat pisau pangot, atau pisau raut dan gergaji kecil.
Bahan untuk membuat sarangka ialah kayu Reunghas, dan perahnya dari bahan kayu duren atau kayu jenis lain yang lebih keras. Pengikat atau penguat sarangka digunakan bahan tanduk sapi atau kerbau yang telah diraut terlebih dahulu. Tanduk sapi atau kerbau kadang-kadang digunakan pula untuk perah bedog (berdasarkan pesanan).
 (sumber:http://zipoer7.wordpress.com/2011/05/08/bedog-dan-baliung-senjata-baduy/)

0 komentar:

Posting Komentar